Kamu Yang Ingin Hijrah ke Jakarta, Ada Baiknya Perhatikan Hal-hal Ini Dulu Deh..

15.01.00

Jakarta mmemang dikenal dengan kemacetannya. Terutama dengan status Ibu kota yang menjadi tempat banyak orang bekerja dan menggantungkan hidupnya.
Untuk kamu yang belum pernah menikmati hiruk-pikuk kota Jakarta dan berkeinginan untuk mencari peruntungan di Jakarta,perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini:



Kerja di Jakarta jangan berharap bisa sarapan pagi dengan tenang dan nikmat, Kamu harus bangun sebelum ayam berkokok untuk berangkat kerja.

Biasanya yang namanya baru pertama kali ke Jakarta pasti akan mencari tempat kost atau tempat tinggal yang tidak jauh dari tempat kerja. Tapi yang namanya mencari tempat terdekat bukanlah hal yang mudah, entah tempat penuhlah, tidak sesuai keinginan lah, atau harga nya yang terlalu tinggi. Daerah pusat kota makin penuh dengan perkantoran, lama-lama penduduk bisa terlempar ke daerah luar jakarta semacam Tangerang atau bahkan Bekasi. Makin jauh deh tuh jarak tempuh Kamu ke kantor. Berangkat pagi buta rasa malasnya itu...........Tidak hanya dipadati pekerja, jalanan juga dipenuhi oleh anak sekolah atau mahasiswa. Bersiaplah alarm akan jadi teman setia Kamu. 


Selama 24 jam, bisa jadi setengah waktu Kamu terbuang sia-sia, ya jelas aja sih..waktu Kamu terbuang di jalan!

Pilih terjebak nostalgia atau terjebak macet? Terjebak macet dijakarta bisa membuat gregetan, tidak pagi tidak jam pulang kantor, mesti ekstra sabar deh. Coba aja hitung jam berangkat kantor dan jam pulang Kamu, berapa jam yang kebuang dijalan? Waktu yang tadinya bisa kamu gunakan untuk bersantai hilang sudah...

Dijakarta waktu itu berputarnya lebih cepat, Jarak 1 jam antara satu titik dan lainnya termasuk sebentar karena macet yang merajalela.

“Eh Berapa jam ke kantor?”
“Cuma sebentar sih, paling se-jam lah...”
*kemudianhening
Di Jakarta sejam itu pasti dibilang sebentar, padahal buat kita yang tidak terbiasa menghadapi macetnya Jakarta rasanya sejam itu luar biasa lama.

Bukan hanya masalah macet, tapi pengendara motor juga yang sering seenaknya.

Bisa hitung jumlah pengendara roda dua di Jakarta? Banyak pekerja yang lebih memilih mengatasi macet dengan sepeda motor, punya mobil ya dibikin pajangan aja depan rumah. Kalau di Daerah mungkin ini efektif, kalau di Jakarta tidak sama sekali, yang ada bikin pegel. Jalanan yang macet plus ngejar jam masuk kantor bikin siapa aja siap saling nyerobot, di scene ini keegoisan jadi yang utama. Rambu lalu lintas dilanggar, Trotoarpun jadi korban, pejalan kaki terbang ajalah. Menyebalkan!

Jam biologis Kamu berubah drastis karena harus menyesuaikan dengan tekanan dan kepadatan jalanan.

Efek perjalanan panjang dan rutinitas yang padat, Kamu pasti lebih sering kelelahan. Jam istirahatpun jadi terbatas. Tidak heran kalau Kamu ketemu dengan orang-orang yang suka ketiduran di kantor atau angkutan umum. Yah siap-siap aja jam rutinitas Kamu jadi berantakan...Selamat tinggal tidur nyenyaaaak

Kekurangan waktu istirahat sudah jadi fakta basi. Saat weekend coba Kamu bakal ngapain?

Kalut karena sering kejebak macet dan deadline yang tidak ada habisnya, rasa lelah dan stress pasti menghantui
. Kamu yang sehari-hari tidur kurang dari 8 jam, pasti akan menghabiskan akhir pekan untuk melunasi hutang tidur. Biasanya hari kerja bangun subuh, kalau akhir pekan atau tanggl merah bangunnya diatas jam 10.00.

Jalanan yang macet, hanya memungkinkan Kamu melakukan penyegaran di Mall.

Sebenarnya ada beberapa tempat wisata asik di Jakarta yang bisa dijadikan referensi di akhir pekan. Hanya saja jarak yang ditempuh lumayan, jadi bikin mager. Dan akhirnya pilihan satu-satunya mampir ke Mall (aja ) Tapi kalau tiap liburan terlalu sering kesana, apalagi yang bakalan Kamu perbuat??? 

Diluar kemacetan dan rasa lelah, pekerjaan Kamu jadi tidak mudah. Lengah sedikit dan jutaan perantau di Jakarta siap menggantikanmu!

Ada banyak perusahaan ada banyak pula pekerjanya. Mereka berlomba-lomba meraih posisi tertinggi dan menjadikan perusahaannya menjadi yang terbaik. Sebagai pekerja Kamu tentunya hanya bisa mengikuti apa yang atasan inginkan aja bukan? Apalagi kalau posisinya Kamu bekerja dengan target, harus serba ketat deh tuh! Lengah sedikit, orang lain bahkan kawanpun bisa mengambil posisi kamu.

Makanan 4 sehat 5 sempurna memang sehat. Tapi makanan dengan lauk pauk sehat di pinggir jalan Jakarta ternyata lebih mahal dibanding makan ayam cepat saji.

Sejak kecil kita dibiasakan untuk makan yang namanya sayur-mayur. Sayangnya hal ini sulit dilakukan kalau Kamu bekerja di Jakarta dan tidak sempat masak sendiri.
Tidak jarang orang menjatuhkan pilihan makan siang ke tempat-tempat makanan saji, bahkan sampai sarapan juga.

Posisi tinggi telah diraih, Nominal gaji ssudah tidak jadi masalah, tapi terkadang selalu ada alasan untuk kembali ke tempat asal.

Mungkin Kamu bisa menemui orang seperti ini disekitar Kamu, entah itu tetangga, teman, kekasih atau siapapun itu. Ketika posisi sudah diraih, gaji besar, fasilitas lengkap tapi malah memilih mundur dan kembali ke kampung halaman.
Problematika yang sulit ditebak. Keuntungan yang didapat belum tentu menjanjikan kebahagiaan. Apalagi kalau harus terus-menerus menghadapi kerasnya Ibu Kota, di daerah waktu akan tepat guna setiap harinya.

Nah itu dia ulasan dari GatsuOne, Semoga bisa bermanfaaat. Jadi buat kamu yang berniat hijrah ke Jakarta mesti menyiapkan mental sabar dulu deh yaaaa... 


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook