Dilema Ini Pasti Pernah Kamu Rasakan Saat Bekerja di Perusahaan Startup

15.46.00

Bisnis online akhir-akhir ini sangat marak bicarakan, para pelaku bisnis online berlomba-lomba memamerkan kebolehannya di media sosial dan salah satunya GatsuOneがつおね. Internet sangatlah luas, terutama pada era sekarang internet menjadi salah satu hal terpenting atau bahkan kebutuhan primer dalam hidup manusia. Gak hanya untuk sekedar berkomunikasi atau eksis didunia maya, tetapi juga menjadi sumber mata pencaharian banyak manusia. Namun membangun bisnis online tentunya nggak semudah membalikkan telapak tangan, perlu usaha keras untuk mencapai titik kesuksesan, terutama untuk brand baru seperti GatsuOneがつおね.

Perusahaan dalam masa berkembang ini biasanya disebut dengan ‘Startup’ Mungkin masih banyak orang yang belum memahami istilah ini. Kata Startup sendiri merupakan serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Menurut Wikipedia, Startup merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.
Beberapa karakteristik perusahaan Startup tersebut diantaranya:

  • Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
  • Jumlah skala pegawai kurang dari 50 orang
  • Masih dalam tahap berkembang
  • Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi
  • Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital
  • Biasanya beroperasi melalui website
Dari karakteristik tersebut mungkin nampak bahwa stratup lebih condong ke perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan web. Namun faktanya memang seperti itu, kini perkembangan perusahaan yang lazim dilabeli nama Stratup adalah perusahaan yang berkenaan dengan dunia tekno dan online.

Nggak berlebihan kalau dikatakan tiga tahun terakhir adalah masa-masa kejayaan startup di Indonesia. Seolah-olah mendirikan startup juga menjadi trend baru di kalangan muda Indonesia. Mulai dari lulusan Harvard sampai selebriti, semua berlomba-lomba membuat startup. Startup kini juga menjadi alternatif baru untuk tempat berlabuh bagi para jobseeker.

Nah setelah kita membahas tentang Startup, tentunya ada beberapa dari kalian yang bekerja atau pernah bekerja di jenis perusahaan Startup. Kira-kira dilema apa yang kalian rasakan? Atau mungkinada yang masih bingung menentukan ingin bekerja di mana? Sebenarnya ini pilihan yang simpel. Ada dua perusahaan yang bisa kamu pilih. Pilihan pertama adalah startup, yaitu perusahaan yang baru merintis. Atau korporasi, perusahaan besar yang sudah mapan.

Jumlah partner kerja masih minim. Bahkan masih bisa kamu hitung dengan jari.
Biasanya di Perusahaan yang sudah besar karyawannya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan. Dalam perkenalan awal pastinya kamu bingung dan hanya menebar senyum, bahkan belum tentu dalam waktu satu bulan kamu bisa hafal nama satu divisi.
Karena perusahaan yang baru tahap pengembangan dan juga masih berusaha meraba-raba pasar, sebuah startup nggak akan mengambil risiko untuk memperkerjakan banyak karyawan di tahap-tahap awal. Prinsipnya adalah, karyawan seminimal mungkin dan hasil semaksimal mungkin.
Karena anggota tim sedikit, kita akan lebih mudah akrab dan berbaur. Tapi jika salah satu anggota pergi, tim kalian akan sangat terasa pincangnya. Selain cuma sedikit, rekan-rekan kerja di startup biasanya juga seumuran. Beda dengan kantor besar yang karyawannya sangat beragam, mulai dari yang baru lulus sampai yang sudah mau pensiun ada. Startup biasanya didominasi anak-anak muda. Terutama freshgraduate yang haus akan pengalaman. Ya kalau misalnya ada satu-dua yang sudah berumur biasanya akan ikut-ikutan berjiwa muda lho.

Dengan pengalaman yang rata-rata sama membuat kamu dan rekan kerja sama-sama melalui proses belajar.
Perusahaan besar biasanya akan mencari orang-orang yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus. Ada juga yang menerima lulusan baru, kemudian dilatih dulu sebelum benar-benar mulai bekerja. Selain itu, kamu juga akan diberikan beragam ilmu manajemen yang telah diterapkan bertahun-tahun, yang terbukti dan teruji telah membangun perusahaan tersebut dari kecil menjadi besar.
Didalam perusahaan Startup, nggak ada yang namanya senior atau junior, kalian semua masih sama-sama belajar, angkatan pertama hehe. Gak jarang kamu juga harus belajar semuanya secara otodidak, karena kamu adalah single fighter untuk divisimu. Sehingga seringkali kamu harus melakukan improvisasi saat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang diberikan. Intinya, di startup semuanya terus belajar.
 Bahkan bosmu bisa jadi seumuranmu juga atau lebih muda. Terkadang ngobrol dengan bos seasyik ngobrol dengan teman sendiri. Tapi ingat, tetap bedakan antara pertemanan dan pekerjaan ya..

Kerja dari pagi sampai pagi. Antara loyalitas tanpa batas atau kerjaan yang nggak habis-habis.
Terlihatnya asik dan fleksibel tapi ternyata bekerja di Perusahaan Startup nggak sesantai yang kamu kira. Pekerjaan di Startup supeeeer banyak lho! Karena perusahaan baru, sistemnya juga masih dalam tahap pembangunan. Apalagi sumber daya manusianya yang relatif kecil. Bisa jadi pekerjaan yang biasanya dihandle oleh tiga orang harus kamu kerjakan sendirian. Nggak cuma 8 jam sehari, kadang kamu dituntut harus bawa pulang kerjaan.
Mau gimana lagi, kalau ditunda besok kerjaan akan bertumpuk dan justru semakin membuat runyam hari kamu..

Kamu harus mandiri, karena itu kamu tentu akan punya tanggung jawab lebih
Di Perusahaan yang sudah besar kamu akan mengerjakan pekerjaan yang sudah menjadi turun-temurun yang sesuai dengan posisi yang kamu dapat. Berbeda  dengan Startup. Bekerja dalam Startup berarti kamu sudah harus tahu bahwa kamu adalah bagian dari tim yang kecil. Kemungkinan besar gak ada orang yang sejenis dengan skill yang kamu miliki. Dengan kesempatan ini kamu bisa lebih berkembang, memiliki kesempatan bereksperimen, lebih bermanfaat dan lebih produktif. Kamu jadi belajar banyak hal dan memiliki pengalaman yang gak terbatas. Lingkungan startup biasanya selalu terbuka pada ide-ide baru. Sehingga kamu punya kesempatan untuk menggali ide sebanyak-banyaknya dan menyampaikan ke atasanmu tanpa sungkan. Pengalamanmu juga bertambah nggak hanya di bidang yang kamu kuasai aja, tetapi juga di bidang-bidang lain yang bisa kamu pelajari. Kamu jadi menguasai banyak hal yang berbeda, karena nggak semua orang beruntung mendapatkan kesempatan ini, kan?

Kamu dituntut untuk multifungsi, nggak tahu kapan kemungkinan kamu jadi peran pengganti bisa saja terjadi.
Pada Startup yang terbuka pada segala ide baru kadang harus melakukan banyak hal di waktu yang singkat. Karena minimnya sumber daya manusia yang ada dan semua harus beres apapun yang terjadi, kamu harus rela dengan pekerjaan yang diluar jobdesk.
“Mbak, Minggu ini Bejo akan resign, belum ada penggantinya. Kamu bisa bantu dulu ya untuk handle pekerjaannya.”
“Ta..ta..pi..Pak, saya…”
“Gampang kok, Cuma input-input datanya aja..”


Gak hanya urusan skill, mentalmu pun pasti akan dilatih untuk tahan banting
Dituntut untuk bisa menghandle beberapa kerjaan dengan deadline masing-masing. Kamu tentunya membutuhkan mental yang sekuat baja. Banyak pemikiran ekstra dan tindakan yang harus kamu ambil. Jika kamu lolos di sini, kamu layak berbangga hati karena mentalmu sudah tahan banting.
Disuatu saat ketika kamu masuk dikantor baru dengan atasan killer dan pekerjaan seabrek kamu gak akan kaget dan terbiasa untuk menyelesaikannya dengan baik.

Kamu juga harus lho punya skill bersih-bersih alias jadi OB dadakan. Minimal cuci gelas sendiri
Jangan harap kamu bisa meninggalkan mejamu dalam keadaan kotor dan udah bersih saat kamu kembali. Istilah “Anggaplah seperti Rumah Sendiri” benar-benar berlaku di kantor startup. Dan sebagaimana di rumah sendiri, kita juga cuci gelas sendiri, nyapu sendiri, beres-beres meja sendiri. Terkadang saking kreatifnya tim manajemen, untuk mengatasi masalah kebersihan akan dibentuk petugas piket harian. Selain membuat kantor menjadi bersih dan indah, juga bisa menambah keakraban.

Pekerjaan kamu akan dikenal, begitu juga dengan kesalahan atau kegagalan-mu.
Didalam startup, hampir nggak mungkin untuk gak mendapat pujian atas pekerjaanmu. Jika kamu sukses, hasil kerja kamu tentunya akan  dengan mudah dikenali. Tetapi sebaliknya, jika kamu memberikan performa yang kurang baik maka akan mudah sekali terlihat.

Kantor startup jauh dari kesan bangunan kaku. Banyak banget yang keren dan kreatif.
Karena didominasi anak muda, kantor startup biasanya unik. Nggak seperti kantor besar pada umumnya yang terdiri dari gedung tinggi yang minim hiburan. Untuk mendukung daya kreatifitas karyawannya, kantor startup sering dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas menarik.  Sehingga kalau kamu penat bekerja, kamu bisa refreshing sebentar dengan cara yang sederhana.

Gak hanya bangunan kantor, kamu akan bekerja dilingkungan yang luar biasa.
Alasannya, Startup memiliki kekompakan yang baik dan dekat satu sama lain. Setiap orang yang bekerja pada startup memiliki kenikmatan dan tujuan yang sama dalam membuat kreasi produk, intinya kalian sudah memiliki satu nafas yang sama. Dan dibeberapa kesempatan akan ada paling sedikit satu lelucon setiap jam maka itu merupakan hari yang gak akan membosankan.


Kamu akan bebas bergaya dengan style apapun ala kamu. Kalau tiba-tiba kamu dandan rapi pakai kemeja, pasti jadi bahan ledekan.
Siapa sih yang gak nyaman dengan style sendiri? Kamu juga bisa terlihat fashionable dengan gaya kamu. Nggak kebayang kan ribetnya kalau harus memakai rok dengan pantopel ber-hak tinggi?
Di Startup kamu bisa memakai pakaian apapun yang kamu mau asalkan masih dalam batas sopan dan wajar ya. Tapi seenggaknya kamu perlu menyimpan satu stel pakaian resmi di kantor. Siapa tahu kamu harus bertemu klien atau meeting resmi di luar. Siapa yang peduli kamu mau pakai baju apa, yang penting prestasi maksimal. Siapa yang peduli kamu mau pakai sepatu heels, sepatu kets, atau sandal jepit, asalkan pekerjaan selesai dan beres.

Banyak planning yang harus ditarget, istilahnya ‘Mati satu tumbuh seribu’
Sebagai perusahaan baru, startup belum benar-benar menemukan skema yang pas untuk perusahaan. Kamu akan belajar untuk membuat banyak resolusi agar bisa memenuhi visi dan misi perusahaan. A,B,C,D plan adalah hal yang wajar. Terkadang kamu bete karena bosmu terkesan labil dan memberi intruksi yang kurang jelas. Hari ini mau begini, besok maunya begitu. Tapi justru itulah istimewanya startup, gak ada pola baku. Gagal satu pindah ke yang lain dan begitu seterusnya. Sabar ya kalau ternyata apa yang kamu kerjakan gak terpakai karena perubahan selera pasar.

Startup yang sudah sukses dan besar sering membuat kamu iri sekaligus terinspirasi.
Seperti kata pepatah, rumput tetangga selalu lebih hijau. Bagi para pejuang startup, tetangga pastinya startup-startup lainnya. Kalau ada cerita sukses startup sebelah, rasanya campur-campur. Kamu bisa merasa iri karena ingin juga merasakan kesuksesan itu.
“Wah enak ya kerja disana, coba gue bisa gabung…”
“Kalau mereka bisa sukses, kenapa kita nggak? Semua butuh proses kan?”

Seringkali bingung kalau ditanya ‘kerja dimana?’ . Maklum perusahaan baru, banyak yang belum tahu.
“Kerja dimana nih?”
“Di GatsuOne.com”
“Apaan tuh? Baru denger…”
Eits, pertanyaan ini bisa kamu gunakan untuk branding juga lho. Kamu bisa sedikit memperkenalkan tentang perusahaan kamu ke teman-teman yang lain. Kesuksesan itu akan terbangun tentunya berawal dari lingkup kecil disekitarmu kan?

Belajar dari pengalaman, Setelah dari startup biasanya kamu gak mau ke startup lagi.
Pengalaman menjadi “karyawan serbaguna” di startup biasanya membuatmu berpikir ulang untuk masuk startup lainnya. Kamu akan berpikir mungkin kerja di kantor besar yang sistemnya udah oke. Sehingga kamu nggak perlu mengcover kerjaan si A atau B.
Tapi nggak semuanya begitu kok. Ada juga yang tetap memilih startup dibandingkan kantor besar. Alasannya simple, di startup kamu merasa lebih nyaman dan peluangmu berkreasi lebih bebas.

 Yap itu dia dilema dan sukanya. Jadi kamu lebih memilih mana, Oneesan?




You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook