Kebiasaan Buruk Masyarakat di Indonesia
14.55.00
Sebagian Orang Indonesia punya perilaku yang kurang
menyenangkan tapi terkadang dianggap sepele. Padahal segala hal kecil yang
dilakukan bisa aja cenderung berubah menjadi kebiasaan dan pada akhirnya
menjadi kepribadian kita juga. Kebiasaan-kebiasaan ini sudah seharusnya kita
jauhi bahkan dimusnahkan...
Yuk simak poin-poinnya dibawah ini!
Yuk simak poin-poinnya dibawah ini!
Kebiasaan ‘MAGER’ alias Males
Kebanyakan orang Indonesia lebih memilih tidur dan bermalas-malasan diwaktu luangnya. Bahkan saat diminta tolong pasti jawabnya “ntar aja deh, mager gue....”
Terlebih kerjaan juga jadi terkena dampak, kebiasaan menunda pekerjaan dengan alasan males menjadi hal yang wajib banget Agan tinggalkan. Kebayang kan kalau sudah dekat dengan deadline? Hati-hati kelimpungan sendiri deh tuh. Bingung kan mau nyalahin siapa? Si Males?
Kebanyakan orang Indonesia lebih memilih tidur dan bermalas-malasan diwaktu luangnya. Bahkan saat diminta tolong pasti jawabnya “ntar aja deh, mager gue....”
Terlebih kerjaan juga jadi terkena dampak, kebiasaan menunda pekerjaan dengan alasan males menjadi hal yang wajib banget Agan tinggalkan. Kebayang kan kalau sudah dekat dengan deadline? Hati-hati kelimpungan sendiri deh tuh. Bingung kan mau nyalahin siapa? Si Males?
Bergosip
Bukan manusia namanya kalau hidup tanpa ‘gosip’ apalagi Oneesan-Oneesan yang rempong, rasanya gak ngomongin orang sehari aja susah banget, terlebih ketika lagi punya moment kumpul. Bukan masalah pendidikan atau karier yang dibahas tapi malah ngebahas masalah orang, entah hal bodoh, kekurangan, atau bahkan aib orang lain. Ya waspada aja ya, bisa jadi kalau Agan atau Sista gak ada, justru kalian yang diomongin.
Ngaret = Gak disiplin
“Hallo cong, lu udah dimana? Ditungguin nih...”
“Iyeh, gue otw” (Padahal masih maen hp dikasur)
Janjinya ketemuan jam 01 siang, eh taunya dateng jam 3 sore, scene kayak gini sih udah jadi hal yang biasa di Indonesia. Padahal yah kebiasaan ini gak cuma merugikan orang lain yang sudah membuang waktunya, tapi juga merugikan diri kita sendiri. Pergi dengan terburu-buru dan bisa jadi malah melupakan hal-hal yang lainnya. Coba deh contoh kebiasaan warga di Jepang, anti ngaret!
Pengennya serba instan
Udah kayak mie aja, pengennya selalu yang instan, padahal bikin penyakit tapi enak sih. Terus gimana doooong?
Nih, dalam mencapai sebuah tujuan agar mencapai hasil terbaik tentunya dibutuhkan proses yang panjang. Tapi sayangnya, gak sedikit orang Indonesia yang ingin mencapai sesuatu dengan cara instan. Contohnya aja banyak dokumen-dokumen yang bisa dipalsukan kayak ijazah atau bahkan ktp. Banyak kasus adanya ijazah palsu untuk mereka yang ingin mencapai jenjang pendidikan tinggi. Mau sampai kapan jadi pecundang yang gak mau berproses kalau semua-muanya ingin instan?
Merusak fasilitas umum
Nggak jarang berbagai fasilitas umum dirusak dengan sengaja. Mulai dari mencoret-coret dinding, halte “SMA MAJU MOENDOER CANTIQZ” bahkan sampe angkot aja penuh coretan semacam “No hp uwe 0812345xxx, call me” ada lagi orang iseng yang nyoret-nyoret uang . APA MAKSUDNYA ITU?
Tawuran juga gak kalah ngerusak hingga pelemparan batu ke kereta api pun pernah dilakukan.
Menyerobot antrian
Masih ‘ada’ beberapa orang yang melakukan hal ini dengan alasan keburu-buru. Setiap orang punya kesibukan masing-masing, tapi kalau sampai harus menyerobot antrian apa gak malu tuh?
Korupsi
Berdasarkan data dari Transparency International, peringkat korupsi Indonesia masih berada di posisi 107 dunia. Memerangi korupsi sebenernya susah-susah gampang, pribadi manusianya itu yang gak pernah puas dan pas banget ada kesempatan, gak pernah yang namanya kepikiran akibatnya.
Nggak percaya sama negara sendiri
Banyak dari kita yang memandang Indonesia dari sisi negatifnya. Padahal, justru kita lah pembentuk kepribadian bangsa ini. Artinya, kalau kita pengen merubah segala hal negatif di negeri ini, ubah lebih dulu pemikiran negatif kita. Kadang orang banyak mengeluh, banyak bicara padahal gak sadar belum ada hal yang didedikasi untuk bangsa ini.
Tidak menggunakan helm saat naik motor
Kebiasaan yang paling membahayakan. Bilangnya “yelah, deket ini aja masa mesti pakai helm”
Hal yang paling dianggap remeh oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal faktor keselamatan adalah yang paling utama saat berkendara dijalan.
Buang putung rokok dan meludah sembarangan
Negara Singapura punya aturan ketat seputar buang sampah sembarangan, bahkan sampai puntung rokok atau meludah sembarangan. Sayangnya, di Indonesia sepertinya belum ada yang membahas hingga sedetail itu, masih banyak manusia yang tingkat kesadarannya masih rendah akan kebersihan dan kalau banjir bisanya cuma ngeluh. Mau sampai kapan menjadi negara tertinggal jika hal sepele seperti ini aja gak pernah sadar?
Ngomong jorok
Susah-susah gampang terutama buat para Oniisan, buat sebagian orang mungkin sulit dihilangkan tapi yang namanya omongan bisa berdampak buruk lho..bisa dikira macem-macem dan bikin image kita jadi rusak. Dihilangin aja deh kebiasaan ini..
Berfikiran negatif
Selain begosip, negatif thinking juga jadi kebiasaan khas warga Indonesia. Seseorang sering kali beranggapan bahwa dirinya sudah benar, dan mulai berpandangan negatif tentang orang lain. Ujung-ujungnya hanya menimbulkan iri aja sih padahal. Cape juga sih lama-lama mikir negatif terus, mengkritisi dan berfokus pada hal negatif emang lebih mudah, tapi itu gak menginspirasi kita untuk berbuat lebih baik.
Berada dalam hubungan cinta yang tidak sehat #eaa
Sepertinya ada sebagian orang yang mengidap kebiasaan ini (Semoga bukan kamu salah satunya) Ada yang sering mengalami kekerasan rumah tangga, ada yang pacaran cemburuannya berlebihan, ada yang saling nikung, ada yang cintanya bercabang, ada yang hubungan isinya nafsu doang, ada yang suka ngatur,ada yang hanya kasihan, ya pokoknya gitu-gitu deh..
Ada yang sering terjebak dalam hubungan cinta semacam ini, sulit move on dan membiarkan waktu yang berbicara..gitu aja terus sampai Rhoma Irama release lagu metal
Yang namanya manusia berubah tidak semudah membalikkan telapak tangan, teori memang mudah prakteknya belum tentu, tapi kalau ke jalan yang positif kenapa tidak?
Kebiasaan yang paling membahayakan. Bilangnya “yelah, deket ini aja masa mesti pakai helm”
Hal yang paling dianggap remeh oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal faktor keselamatan adalah yang paling utama saat berkendara dijalan.
Buang putung rokok dan meludah sembarangan
Negara Singapura punya aturan ketat seputar buang sampah sembarangan, bahkan sampai puntung rokok atau meludah sembarangan. Sayangnya, di Indonesia sepertinya belum ada yang membahas hingga sedetail itu, masih banyak manusia yang tingkat kesadarannya masih rendah akan kebersihan dan kalau banjir bisanya cuma ngeluh. Mau sampai kapan menjadi negara tertinggal jika hal sepele seperti ini aja gak pernah sadar?
Ngomong jorok
Susah-susah gampang terutama buat para Oniisan, buat sebagian orang mungkin sulit dihilangkan tapi yang namanya omongan bisa berdampak buruk lho..bisa dikira macem-macem dan bikin image kita jadi rusak. Dihilangin aja deh kebiasaan ini..
Berfikiran negatif
Selain begosip, negatif thinking juga jadi kebiasaan khas warga Indonesia. Seseorang sering kali beranggapan bahwa dirinya sudah benar, dan mulai berpandangan negatif tentang orang lain. Ujung-ujungnya hanya menimbulkan iri aja sih padahal. Cape juga sih lama-lama mikir negatif terus, mengkritisi dan berfokus pada hal negatif emang lebih mudah, tapi itu gak menginspirasi kita untuk berbuat lebih baik.
Berada dalam hubungan cinta yang tidak sehat #eaa
Sepertinya ada sebagian orang yang mengidap kebiasaan ini (Semoga bukan kamu salah satunya) Ada yang sering mengalami kekerasan rumah tangga, ada yang pacaran cemburuannya berlebihan, ada yang saling nikung, ada yang cintanya bercabang, ada yang hubungan isinya nafsu doang, ada yang suka ngatur,ada yang hanya kasihan, ya pokoknya gitu-gitu deh..
Ada yang sering terjebak dalam hubungan cinta semacam ini, sulit move on dan membiarkan waktu yang berbicara..gitu aja terus sampai Rhoma Irama release lagu metal
Yang namanya manusia berubah tidak semudah membalikkan telapak tangan, teori memang mudah prakteknya belum tentu, tapi kalau ke jalan yang positif kenapa tidak?
0 komentar