Bukan Cuma Deja Vu, Beberapa Pengalaman Aneh ini Mungkin Pernah Kamu Alami Juga!

15.47.00


Pernah mengalami deja vu? Sebagian besar orang pernah mengalaminya, sensasi sekilas yang membuat kamu merasa pernah mengalami suatu peristiwa, atau melewati sebuah tempat, padahal kamu nggak pernah mengalaminya atau melewati tempat tersebut. Menurut riset, sekitar dua pertiga orang pernah mengalami déjà vu seengaaknya sekali seumur hidup. Tapi tahu kah kamu, bahwa ada pengalaman aneh selain deja vu yang mungkin pernah kamu alamin, tapi nggak paham apa istilah untuk menyebutnya.

Deja vu
Deja vu adalah pengalaman melihat atau merasakan sesuatu yang kamu rasa pernah mengalaminya. Menurut Emile Boirac, adalah peristiwa dimana seseorang merasakan suatu kesamaan dengan sesuatu yang dialami di masa lampau. Ia merasa telah melalui hal yang sama baru saja terjadi di masa lalu atau telah menyaksikan hal tersebut dalam mimpinya. Pengalaman itu biasanya disertai oleh perasaan yang kuat seperti sudah mengenal dan suatu perasaan berupa kengerian, asing, atau aneh. Pengalaman "yang sebelumnya" ini biasanya berhubungan dengan mimpi, tetapi kadang-kadang ada suatu perasaan pasti bahwa itu sudah terjadi di masa lalu.

Deja Vecu
Kalau ini seperti tingkat kedua dari deja vu. Deja vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah kejadian ketika seseorang berpikir bahwa ia sedang mengalami deja vu. Kalau deja vu adalah perasaan telah melihat sesuatu sebelumnya, deja vecu adalah perasaan sangat yakin terhadap kejadian yang sedang terjadi merupakan kejadian yang sama dan persis identik dari sebelumnya dan memunculkan spekulasi yang dia anggap 100% akan terjadi setelahnya. Malah beberapa dari mereka bisa mengatakan pada orang-orang sekitar kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya. Terlepas dari benar atau enggaknya pengalaman tersebut, biasanya orang-orang udah men-cap orang tersebut punya six-sense.

Deja Visite
Bisa dibilang Deja Visite adalah pengalaman yang bisa dialami oleh sedikit orang. Bahkan beberapa orang menyebut kalau deja visite dikaitkan dengan hal-hal gaib. Deja visite adalah jenis deja vu  yang mengacu pada perasaan mengenal tempat itu sebelumnya walaupun nyatanya nggak pernah dikunjungi secara langsung. Seseorang yang mengalami deja visite akan menganggap bahwa dirinya memiliki informasi tentang tempat tersebut secara pengamatan langsung oleh dirinya walaupun tidak pernah secara nyata ke tempat tersebut.

Deja Senti
Deja senti adalah jenis deja vu yang mengacu pada perasaan seseorang yakin terhadap hal terjadi saat ini telah dirasakan sebelumnya pada waktu lampau. Kesamaan perasaan ini menurut para peneliti membuat indivudu menganggap kedua kejadian berbeda waktu tersebut merupakan hal yang sama. Misalnya kamu merasa pernah mengatakan sesuatu, dipikiran kamu mengatakan, “Oh iya aku ngerti!” atau “Oh iya aku ingat!” tapi 1 atau 2 menit kemudian kamu akan sadar kalau kamu sebenarnya tidak pernah mengatakan apa-apa”.

Jamais Vu
Kalau deja vu berarti merasa pernah mengalami suatu kejadian yang sedang dialami, maka Jamais Vu artinya tidak pernah melihat/mengalami. Jadi ketika kamu berada di suatu tempat yang pernah kamu kunjungi, kamu nggak mengenal tempat apa itu padahal kamu yakin kamu pernah ke sana. Mungkin cuma lupa aja haha..

Contoh lainnya kamu mendadak bisa nggak mengenali orang, kata-kata, atau tempat yang sebelumnya kamu tahu. Pada percobaan yang dilakukan Chris Moulin pada 92 orang yang disuruh menulis kata “pintu” 30 kali dalam waktu 60 detik ternyata 68 orang mengalami gejala Jamais Vu, yaitu merasa kalau “pintu” itu bahkan bukan merupakan sebuah kata. Jamais Vu didiagnosis karena “kelelahan otak”.

Presque vu
Presque Vu adalah perasaan yang kuat kalau kamu “hampir melihat” sesuatu. Presque vu sering diungkapkan dengan kata-kata, "serasa sudah di ujung lidah" merupakan perasaan yang kuat bahwa kamu akan mendapatkan petunjuk atau ilham akan apa yang terlupa, tapi tidak pernah terpikir juga. Sensasi presque vu dapat sangat mengacaukan perasaan dan pikiran, dan seringkali orang susah tidur dibuatnya.

L’esprit De I’escalier
L’esprit de l’Escalier adalah rasa penyesalan karena kita merasa bisa melakukan yang lebih baik dari apa yang sudah kita lakukan. Jadi terjadi situasi dulu baru menyesal kemudian. Misalnya kamu seorang pemain sepak bola, saat tendangan penalti kamu menendang bola ke samping kiri dan ternyata berhasil diblok kiper. Tiba-tiba pikiran kamu mengatakan, “Ahh, aku sebenernya tadi sudah yakin kalau nendang ke kanan pasti gol!” Jadi L’esprit de l’Escalier adalah rasa penyesalan tidak melakukan tindakan yang berlawanan dari suatu peristiwa sebelumnya.

“Ah, sebenernya aku mau nembak kamu dari Selasa kemarin. Tapi udah keduluan Fahri.. :(“

Capgras Delusion
Capgras Delusion adalah fenomena dimana kita merasa yakin kalau keluarga atau teman dekat kita sebenernya adalah orang lain yang wujudnya sama persis. Baginya orang-orang di sekitarnya dianggap berganti identitas seperti seorang penipu. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan kuno bahwa bayi-bayi telah dicuri dan digantikan oleh peri penculik anak dalam dongeng-dongeng di abad pertengahan, seperti juga khayalan modern mengenai makhluk asing atau alien yang mengambil alih tubuh dari orang-orang di bumi untuk dijadikan sekutu mereka. Seperti cerita-cerita di film Alien dimana tubuh manusia diambil alih oleh makhluk luar angkasa agar bisa hidup berdampingan dengan manusia biasa. Khayalan ini biasa terjadi pada penderita schizophrenia atau kelainan mental lain.

Fregoli Delusion
Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang sangat jarang terjadi. Orang yang mengalami Fregoli Delusion sangat percaya kalau beberapa orang yang dia kenal sebenarnya adalah satu orang yang melakukan berbagai penyamaran. Fregoli berasal dari nama aktor Italia “Leopoldo Fregoli” yang bisa mengubah penampilan dengan cepat dalam pertunjukannya.

Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah fenomena dimana seseorang kehilangan kemampuan untuk mengenal wajah orang atau benda lain yang seharusnya mereka kenal. Orang yang mengalami ini biasanya menggunakan indera lain untuk mengingat orang tersebut, seperti bau parfum, gaya bicara atau cara berjalan orang itu. Contoh yang paling terkenal dari kasus ini dipublikasikan oleh Michael Nyman dalam bukunya yang berjudul “The man who mistook his wife for a hat”.

Semua orang rasa-rasanya pernah mengalami beberapa kejadian di atas. Tentunya karena kita mempunyai pengalaman, perasaan, dan pikiran yang entah bagaimana menyatu dalam otak kita. Nggak perlu takut kok, karena beberapa sudah udah penjelasan ilmiahnya. BTW, mungkin kamu pernah deja vu juga dengan diskon yang dikasih GatsuOne.. Hahaha. Dapatkan voucher belanja RP50.000 untuk pembelian pertama. Dimana lagi sih kamu bisa temukan koleksi fashion Jepang terkini kalau bukan di Gatsuone? Have a great day Oneesan!

You Might Also Like

1 komentar

Like us on Facebook