Macam-macam Mengungkapkan Kata “Maaf” dalam Bahasa Jepang
15.39.00
Ada banyak bahasa untuk
mengungkapkan perasaan dalam hati, baik itu ketika lagi bahagia, lagi sedih,
marah, maupun lagi merasa nggak enak hati karena kita habis berbuat kesalahan.
Layaknya dalam bahasa Indonesia yang mengungkapkan perasaan menyesal dengan
berkata “maaf” dan “sorry”, dalam
bahasa Jepang ada 8 cara untuk mengatakan pernyataan maaf. 8 kata ini dapat
digunakan tergantung pada situasi dan dengan siapa kamu berbicara. Dilansir
dari jpninfo.com, berikut adalah delapan cara meminta maaf dalam bahasa Jepang
menurut tingkat kesopanan, dan bagaimana penggunaannya.
Sumanai
Mungkin yang paling tidak formal
di daftar ini adalah “sumanai,” versi sederhana dari “sumimasen” dan kebanyakan
digunakan oleh pria berusia 40 atau 50 tahun. Kamu mungkin mendengar ini di
antara teman pria ketika mereka membuat sedikit kesalahan (seperti menginjak
jari kaki seseorang). Bos laki-laki Jepang kadang-kadang menggunakan kata ini
juga.
Sumimasen
Seperti disebutkan di atas,
“sumimasen” adalah cara umum untuk mengatakan “permisi.” Kamu akan mendengar
ini di restoran ketika staf pegawai yang berjaga mendatangi meja, di kereta
atau bis yang ramai ketika seseorang turun, atau ketika seseorang mencoba
memanggil orang tak dikenal. Kamu mungkin juga mendengarnya sebagai kata “maaf”
untuk kesalahan kecil. Baik pria dan wanita menggunakan kata ini, dan jika kamu
telah mengambil pelajaran bahasa Jepang, kemungkinan besar kamu sudah menjumpai
kata ini.
Gomen
“Gomen” adalah cara sederhana untuk mengatakan
maaf, dan tidak seperti “sumimasen,” ini hanya digunakan untuk meminta maaf
(bukan untuk mendapatkan perhatian seseorang atau melewati seseorang). “Gomen”
digunakan oleh kedua jenis kelamin dan biasanya digunakan di antara teman atau
dari bos ke karyawan.
Gomen ne
“Ne” adalah tanda tanya yang
diletakkan di akhir kalimat ketika meminta konfirmasi atau persetujuan, hampir
sama dengan bahasa Indonesia “kan?”, “ya?”, “…bukan?”, dll. Untuk mengatakan
“gomen ne,” kamu berarti meminta maaf dan kemudian meminta konfirmasi bahwa
orang tersebut memaafkan kamu atau menyadari bahwa kamu menyesal.
Ini dapat digunakan di antara
teman untuk kesalahan yang cukup besar, seperti melupakan janji. Ini juga dapat
digunakan saat kamu meminta bantuan seperti meminjam uang, misalnya, “Saya lupa
dompet saya, bolehkah saya meminjam beberapa ribu yen? Gomen ne!” Karena
meminta bantuan berpotensi merepotkan seseorang, dengan menambahkan “ne,” maka kamu
mengakui bahwa mereka mengusahakan diri untuk membantu kamu.
Gomen nasai
Versi meminta maaf yang paling
formal dan serius dari trio “gomen” adalah “gomen nasai.” “Nasai” dapat
digunakan dengan beberapa kata untuk membuatnya lebih kuat, seperti pada akhir
kata kerja untuk membuatnya menjadi imperatif yang kuat, misalnya “Tabete
(silahkan makan)” ke “nasai (makanlah!)” atau “yamete (tolong berhenti!)” ke
“yame nasai (berhentilah!)”. Kamu mungkin juga pernah mendengar “okaeri nasai”
untuk menyambut orang-orang di rumah ketika mereka memasuki rumah.
“Gomen nasai” dapat digunakan
baik oleh pria dan wanita untuk meminta maaf atas kekeliruan dan kesalahan
mereka. Ini menunjukkan ketulusan yang jauh lebih dalam daripada “gomen” atau
“gomen ne.”
Moshi wakenai desu
Jauh lebih formal daripada
kata-kata sebelumnya adalah “moshi wakenai desu,” yang biasa digunakan dalam
urusan bisnis, terutama email. Ini memiliki tingkatan yang hampir sama dengan
“gomen nasai.” “Taihen” dapat ditambahkan di awal untuk penekanan, mirip dengan
mengatakan “Saya sangat menyesal” dalam bahasa Indonesia.
Moshi wake gozaimasen
“Nai desu” menjadi “gozaimasen”
merupakan hal yang umum ketika menggunakan keigo, versi bahasa Jepang yang
sangat sopan. Lalu “Moshi wake gozaimasen,” adalah cara yang lebih sopan untuk
meminta maaf. Kamu menempatkan orang lain pada tingkat yang lebih tinggi dengan
menggunakan keigo. Kamu mungkin tidak akan mendengar frasa ini selama berada di
Jepang kecuali jika seorang pelayan atau pekerja toko meminta maaf sedalam-dalamnya
atas kesalahan yang besar.
Shitsurei shimashita
“Shitsurei” berarti bersikap
kasar dan “shimashita” adalah bentuk lampau dari “melakukan,” jadi dengan
mengatakan “shitsurei shimashita,” kamu mengakui bahwa kamu telah bersikap
kasar atau melakukan sesuatu yang salah. Orang-orang mengatakan kalimat ini
untuk mengakui kesalahan mereka, meskipun frasa ini tidak hanya digunakan untuk
meminta maaf.
Kamu juga akan mendengar
“shitsurei shimashita” atau bentuk waktu sekarang “shitsurei shimasu” ketika
seorang pelayan laki-laki atau pelayan perempuan meninggalkan meja setelah
mengambil pesanan, ketika seseorang menyelesaikan percakapan melalui telepon,
dan ketika seseorang meninggalkan kantor.
Frasa ini juga bisa diubah
menjadi “shitsurei itashimashita” di keigo.
Itulah delapan ungakapan
permintaan maaf dalam bahasa Jepang. Terbukti kan, dari banyaknya kata dan kalimat
yang muncul ini menandai bahwa orang Jepang itu sangat menghargai orang lain, apalagi
pada orang yang dikecewakan akibat kesalahan orang lain. Have a great day Oneesan!
1 komentar
BalasHapusviagra
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra original
viagra usa
viagra pfizer
obat viagra asli
obat viagra
obat kuat viagra
apotik viagra
apotik viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
agen viagra usa
jual viagra usa
toko viagra usa
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
viagra original usa
viagra asli original
viagra asli pfizer
viagra asli usa
pil biru asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
harga titan gel
titan gel
titan gel asli
toko titan gel
jual titan gel
agen titan gel
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
titan gel rusia
harga cialis
cialis asli
obat cialis
obat kuat cialis
jual cialis
toko cialis
agen cialis
cialis england
cialis jakarta
cialis asli jakarta