Mengharukan, Sang Ibu Rela Melakukan Hal Ini Demi Anaknya yang Punya Tanda Lahir di Wajah!
15.26.00
Pernahkah kamu membayangkan
memiliki tanda lahir yang hampir menutupi wajah? Sebagian dari kita mungkin akan
langsung menolaknya dengan tanggapan yang enggan.
Enzo Cestari, seorang anak
laki-laki berusia satu tahun ini tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi
padanya. Namun Tuhan memberikan sebuah keistimewaan pada keluarga kecil ini. Ia
lahir dengan tanda lahir berwarna gelap yang menutupi sebagian besar dahinya
dan membentang satu sisi hidungnya. Namun sang ibu, Carolina Giraldelli (26),
bersumpah tidak akan menyembunyikan anaknya dari hinaan orang lain dan
memastikan bahwa anaknya tahu bahwa ia sempurna sebagaimana adanya.
Carolina berkata, Enzo sangat senang ketika ia pulang ke rumah dengan
sebuah tanda lahir di wajahnya, dan mereka banyak mengambil foto bersama untuk
merayakan keunikan Enzo.
Dilansir dari foxnews.com, Carolina
yang bekerja sebagai pebisnis di Cáceres, Brazil, meminta seorang profesional
make up artist untuk mereplika tanda lahir seperti anaknya untuk merayakan hari
keunikan anaknya tersebut. Ia menghabiskan satu hari dengan makeup sehingga ia
bisa mengerti perasaan yang dialami oleh putra kecilnya.
“Saya mengakui bahwa ada saat-saat
saya merasa sedih ketika ada pandangan orang-orang yang mengedipkan matanya
pada anak saya dengan tatapan kasihan, penghinaan, takut, dan bahkan jijik,”
katanya. “Tetapi meskipun itu tidak mudah, suami saya dan saya bertindak normal
dan akan selalu menunjukkan kepada Kenzo apa adanya.”
"Jika seseorang merasa
jijik, ingin tahu atau takut, kami mencoba membuatnya mengerti bahwa Kenzo,
terlepas dari tandanya, adalah anak laki-laki normal yang sangat ingin
dicintai, sama seperti yang lain," kata Giraldelli. "Aku tidak pernah
memperlakukannya berbeda - aku melihatnya sebagai bayi normal dan aku ingin
menunjukkannya kepada semua orang."
"Saya sangat menyukai tanda
lahirnya, sehingga saya ingin, setidaknya dalam satu momen untuk memiliki tanda
itu juga pada wajahku," katanya. "Aku ingin menunjukkan pada Enzo
cinta ini jadi aku bertanya pada temanku seorang makeup artist untuk
menciptakan tampilan yang persis sama dengan yang ada pada wajah Enzo."
"Ketika saya tiba di rumah,
reaksi Enzo sangat bahagia - meskipun dia tidak sepenuhnya mengerti," kata
Giraldelli. "Saya yakin dia menyukai sikap saya. Kami mengambil banyak
foto dan pagi kami waktu itu sangat menyenangkan. Setelah berfoto-foto saya
pergi bekerja dengan riasan itu."
"Beberapa orang memandang saya dengan banyak pandangan berbeda, tetapi saya sangat tenang karena saya merasa seperti ibu paling bangga di dunia," katanya. "Saya terus memakai riasan wajah sampai saya tidur malam itu, tapi perasaan itu masih tertinggal sampai sekarang."
"Beberapa orang memandang saya dengan banyak pandangan berbeda, tetapi saya sangat tenang karena saya merasa seperti ibu paling bangga di dunia," katanya. "Saya terus memakai riasan wajah sampai saya tidur malam itu, tapi perasaan itu masih tertinggal sampai sekarang."
Enzo lahir pada Mei 2017 via
c-section setelah scan mengungkapkan tali umbilicalnya melilit lehernya dua
kali. Saat diperiksa kala itu, Giraldelli sudah menyadari sesuatu yang “aneh”
tentang putranya karena wajah para medis terlihat ketakutan.
Pada awalnya ia pikir itu adalah
"sedikit kotoran" tetapi ketika dia menyadari itu adalah tanda lahir
yang besar, dia hanya bersyukur putranya dapat lahir sehat dan menangis.
"Saya memutuskan bahwa mulai
saat itu saya harus menjadi orang yang jauh lebih kuat, berani, dan tanpa rasa
takut menghadapi semua rintangan yang sekarang akan dihadapi kepada putra
saya," kata Giradelli.
Ketika dia baru berusia lima
hari, Enzo harus menjalani operasi untuk memastikan bahwa tanda lahirnya, yang
disebut Congenital Melanocytic Nevi, tidak berbahaya. Ketika hasilnya tiba,
tanda lahir tersebut ternyata tidak berbahaya dan hanya seperti cat di wajah.
"Kata-kata penghiburan, dorongan dan komentar luar biasa begitu banyak datang sehingga saya begitu terharu," katanya. "Saya percaya ibu yang tak terhitung jumlahnya memiliki perasaan yang sama ketika mereka melihat foto itu bersama putra saya."
0 komentar