Makanan Khas Indonesia yang Dianggap Ekstrem

10.48.00


Negara kita adalah negara yang memiliki berbagai suku dan budaya. Ototmatis, beragam pula kuliner yang tercipta dan berkembang di tengah masyarakatnya. Makanya nggak heran kalau kuliner Indonesia udah diakui oleh dunia karena kenikmatannya.

Karena kekhasannya, ada beberapa daerah yang menggunakan bahan makanan nggak biasa sehingga membuat kita geleng-geleng kepala nggak yakin untuk mencobanya. Uniknya, meskipun menggunakan bahan yang nggak biasa, makanan tersebut udah sejak dulu menjadi primadona di daerah itu sendiri. Berikut ini 5 makanan yang dianggap ekstrem.

Tikus Panggang
Di Sulawesi atau lebih tepatnya di Minahasa ada satu makanan khas yang mungkin dianggap ekstrem buat sebagian orang. Tikus Panggang. Tapi perlu dicatat, tikus-tikus yang dijadikan bahan dasar dari makanan ini, bukan tikus-tikus bau yang biasa hidup di tempat-tempat kotor, melainkan tikus-tikus hutan yang belum terkontaminasi dengan sampah-sampah manusia. Tikus yang biasa disantap adalah jenis tikus hutan berekor putih. Sebelum dimasak, tikus dibersihkan terlebih dulu dengan cara dibakar dan sebagian isi perutnya dikeluarkan. Maka dari itu tikus yang dijual warnanya terlihat kehitaman akibat dibakar. Rasanya enak seperti daging ayam kok Oneesan, berani coba?

Ulat Sagu
Sesuai dengan namanya, ulat sagu biasanya dapat ditemukan di pohon sagu yang udah mati tetapi dapat juga kita temukan di pohon kelapa yang sudah mati. Ulat ini bisa dimakan mentah-mentah, tapi bisa juga bisa dibakar seperti sate. Udah kebayang rasanya saat makan ulat sagu? Ulat sagu yang mentah akan terasa kenyal, manis, hambar dan asin saat perutnya pecah karena kita kunyah. Jika kamu makan semua bagian tubuhnya termasuk kepalanya, jangan heran kalau kamu berasa sakit-sakit di dalam mulut karena dia melakukan perlawanan dengan gigitin rongga mulut kamu. Lain halnya jika ulatnya disate, mereka akan terasa lebih kenyal saat digigit. Konon ulat sagu ini memiliki banyak khasiat sebagai jamu dan obat kuat karena ternyata hewan ini mengandung vitamin yang tinggi.

Belalang Goreng
Jika biasanya belalang diburu para petani karena dianggap sebagai hama yang mengancam sawah mereka, di daerah Gunung Kidul Yogyakarta belalang dijadikan santapan yang gurih dan nikmat. Masyarakat Gunung Kidul mengolahnya dengan cara digoreng sampai kering. Bisa dibuat sebagai makanan pendamping nasi, bisa juga sebagai camilan sehari-hari. Saat ini belalang goreng telah menjadi makanan ringan khas dari daerah Gunung Kidul dan terdapat di toko oleh-oleh disana. Belalang goreng sekarang juga memiliki berbagai varian rasa seperti pedas, manis, dan original. Kalo yang ini berani coba dong!

Paniki Santan
Paniki santan adalah masakan berkuah santan yang berasal dari daerah Sulawesi Utara. Paniki sendiri berarti daging kelelawar. Sebelum diolah menjadi masakan daging kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulunya. Paniki santan biasanya dimasak dengan cabai yang banyak untuk menghilangkan aroma amis dari daging kelelawar itu sendiri. Selain diolah menjadi sayur santan kelelawar juga bisa digoreng dan dibakar menjadi sate. Tapi katanya paniki akan lebih nikmat disantap dengan santan karena akan sangat terasa bumbu rempah-rempah khas Manadonya.

Sate Biawak
Udah pernah lihat biawak kan? Biawak loh ya, bukan komodo. Di beberapa daerah di Indonesia biawak udah biasa dijadikan sate. Sate biawak memiliki banyak khasiat untuk mengobati gatal-gatal pada kulit. Nggak seperti makanan aneh lainnya, daging biawak memiliki banyak penggemar karena rasa dan tampilannya udah terlihat normal seperti sate-sate lainnya. Namun yang membedakan sate ini akan terasa panas saat masuk dalam tubu, sama halnya dengan ular.

Rujak Cingur
Jika kita mendengar kata rujak pasti yang ada di pikiran kita adalah buah-buahan yang seger disajikan dengan bumbu kacang yang pedas. Lalu apakah kalian tahu apa itu rujak cingur? Rujak cingur berbeda dengan rujak kebanyakan karena menggunakan bahan dasar ‘’cingur’’ yaitu hidung sapi. Memang terdengar sangat ekstrem tetapi jangan salah, rujak cingur menjadi makanan yang menjadi ciri khas Surabaya karena selain keunikannya rujak cingur juga terkenal akan kenikmatannya. Rujak cingur terdiri dari tahu, tempe, lontong, cingur, irisan beberapa buah seperti mentimun, mangga muda, bengkoang, dan nanas. Bumbunya pun khas yaitu terbuat dari petis udang dan cingur. Paling nikmat jika ditemani dengan kerupuk bareng sama the manis.

Jus Cacing Tanah
Mendengar kata cacing tanah aja rasanya udah nelen ludah sendiri. Coba bayangin kalo disuruh minum jus ini?? Hmmm.. Meski terlihat menjijikan pas lihat cacingnya secara langsung, pengolahan jus ini nggak bikin kita merasa muak kok. Cacing tanah tersebut dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dihaluskan sampai menjadi serbuk, setelah itu baru dibuat jus. Katanya, jus cacing tanah ini berkhasiat untuk menambah nafsu makan. Yuk, yang mau gendut mari dicoba jusnya :p

Botok Tawon
The last, botok tawon. Yaitu makanan khas pedesaan-pedesaan di Jawa Timur yang berbahan dasar dari sarang Tawon atau sarang lebah. Biasanya, botok tawon ini dijadikan lauk teman makan nasi sehari-hari. Konon katanya, Botok Tawon ini memiliki banyak sekali khasiatnya. Seperti mengatasi alergi pada anti biotik, mengatasi demam, bisa mengurangi asma, bisa mengobati diare pada anak, dan masih banyak lagi.


Makanan-makanan di atas memang sering dianggap sebagai makanan yang ekstrem, apalagi bagi orang awam. Namun buat kamu pecinta kuliner dan yang suka dengan tantangan pasti pengen nyobain beberapa makanan ekstrem di atas. Jangan salah, makanan ekstrem tersebut punya berbagai khasiat yang baik bagi tubuh kok. Udah tertarik mencoba?

You Might Also Like

1 komentar

Like us on Facebook