Memasukkan kemeja ke dalam celana mungkin sebuah pekerjaan paling gampang
untuk dilakukan. Bahkan kita udah nggak sadar bahwa tangan kita merapikan
sendiri baju yang keluar dan berantakan dari celana. Khususnya bagi para cowok
nih yang wajib pakai baju rapi untuk kerja dan urusan formal supaya terlihat
profesional.
Akan tetapi, tahukah kamu kalau nggak
semua kemeja cocok untuk dimasukan? Sebaliknya, nggak semua pula cocok untuk
selalu dibiarkan keluar. Jadi, kemeja apa yang harusnya dimasukin ke dalam
celana, dan mana kemeja yang harusnya dikeluarin?
Untuk mengetahuinya, kamu harus paham
terlebih dahulu jenis kemeja yang kamu pakai. Pada umumnya, ada tiga jenis
kemeja pria yang sering dikenakan.
Kemeja yang ketika dipakai bagian bawahnya selalu dimasukkan di dalam
celana, misalnya kemeja/hem seragam sekolah dan kemeja kerja di kantor
Jenis yang pertama adalah kemeja
formal atau dress/formal shirt. Kalau lagi pakai kemeja seperti ini maka
sebaiknya jangan pernah membiarkan dress shirt kamu menggantung keluar. Karena
kemeja jenis ini dibuat untuk selalu dimasukkan.
Biasanya kemeja ini dibuat dalam
warna-warna cerah yang netral, seperti putih, biru muda, pink muda, dan
sejenisnya. Ciri lainnya antara lain kerahnya yang kaku dan berdiri tegak.
Kerah ini dibuat untuk dipakai bersama dasi. Biasanya juga terdapat tempat
collar stays dan cuff links pada kerah dan lengannya. Kadang ada kemeja yang
tidakk memiliki kantong atau ada di sebelah dada kiri.
Yang paling penting adalah ukuran
panjang kemeja ini. Bagian tail atau bagian bawah pada dress shirt lebih
panjang, bahkan sampai menutupi seluruh risliting celana dan kantong belakang
celana. Kalaupun nggak sampai menutupi itsleting, biasanya kemeja ini berbentuk
tail melengkung. Oleh karena itu, kemeja jenis ini harus dimasukkan karena akan
membuat penampilan kamu jadi aneh jika dibiarkan keluar.
Kemeja yang ketika dipakai bagian bawahnya selalu di luar celana, seperti
kemeja batik dan baju muslim yang dipakai di luar sarung
Jenis kedua adalah casual shirt.
Kemeja ini berbeda dalam beberapa hal dari dress shirt. Mulai dari kerah yang
lebih lembek, warna dan motifnya pun bermacam-macam. Kadang memiliki satu
kantong di dada, dua kantong, kantong dengan penutup. Bagian lengan ada yang
panjang, dan ada pula lengan pendek.
Casual shirt digunakan untuk
kegiatan yang lebih santai. Cocok dipakai bersama celana jeans, chino,
corduroy, bahkan celana pendek. Yang menentukan apakah kemaja ini harus
dimasukkan atau enggak adalah panjang tailnya. Tail pada kemeja jenis ini
berakhir sedikit di bawah ikat pinggang. Itu artinya casual shirt dibuat untuk
dibiarkan di luar, karena jika kamu memasukkan kemeja ini, bagian tailnya akan
dengan mudah keluar. Apalagi saat kamu bergerak.
Kemeja yang ketika dipakai bagian bawahnya terkadang dimasukkan di
dalam celana namun terkadang di luar celana
Di sisi lain, beberapa kemeja
memiliki ciri keduanya, memiliki warna dan motif yang beragam, tapi memiliki
tail yang lebih panjang dibanding casual shirt (tapi nggak sepanjang dress
shirt). Terkadang kemeja jenis ini bikin bingung karena ukurannya yang nanggung
untuk dimasukkan dan dikeluarkan. Jangan bingung hoho! Karena kemeja ini memang
memberi kebebasan pada pemakainya untuk membiarkannya di luar atau di dalam. Kemeja
ini tetap terlihat bagus saat dibiarkan keluar dan tetap nyaman dipakai saat
dimasukkan.
Itulah tiga jenis kemeja yang
menentukan apakah harus dimasukkan atau dikeluarkan dari dalam celana. Yang
paling penting dalam menentukan kapan kamu harus memasukkan kemeja adalah
memperhatikan panjang tail kemeja, bukan karena kemejanya kebesaran.
Mencari kemeja pria? Cari di www.gatsuone.com aja! Di sana ada berbagai pilihan kemeja terbaik untuk acara formal dan kasual. Follow juga instagram @gatsuone biar nggak ketinggalan info dan promo setiap harinya. Have a great day!