7 Alasan Orang Jepang Betah Menjomblo, Urutan Terakhir Paling Bahaya!

15.45.00


Bukan rahasia lagi kalau tingkat kelahiran di Jepang kian menurun. Padahal Jepang adalah salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduk terbesar di dunia. Namun berbanding terbalik dengan warganya, banyak orang Jepang justru memilih menunda pernikahan atau tidak ingin memiliki anak.

Ada banyak faktor yang menyebabkan mereka betah dengan status jomblo hingga menunda pernikahan. Salah satunya adalah kebanyakan dari mereka nggak percaya diri bahwa mereka dapat menikah suatu saat nanti, waduh! Bahkan banyak yang mempertahankan status jomblonya walaupun muka atau kadar ketampanan dan kecantikannya melebihi rata-rata. Lalu, kenapa mereka masih suka menjomblo? Berikut ini alasannya!

Karena terlalu mandiri, mereka sudah terbiasa kesepian dalam kesendirian
Orang Jepang terbiasa sendiri kemana-mana. Mereka nggak terlalu mengkhawatirkan apa ada yang bisa menemaninya atau tidak. Sehingga rasa kemandirian itulah yang dianggap sebagai alasan kenapa mereka menjomblo. Mungkin perasaan kesepian telah menghilang dari kamus mereka, entahlah. Jadi, buat kamu yang sudah terbiasa sendiri kemana-mana jangan sampai kamu merasa tidak butuh orang lain dalam hidupmu ya! Karena sebenarnya rasa kesepian itu perlu dimiliki, sehingga orang yang menjomblo akan berusaha untuk mencari pacar.

Terlalu malas berkenalan dengan orang baru
Pernah ngalamin kan di-follow atau di-request as friend sama orang yang nggak dikenal? Mungkin sebagian dari kita nggak masalah buat approve orang-orang yang kita kenal. Namun, berbeda halnya dengan cewek di Jepang. Mereka sangat sulit berkenalan dengan orang baru, apalagi kalau hanya lewat media sosial. Mereka nggak akan mengonfirmasi pertemanan dari orang yang nggak mereka kenal, terlebih pada orang dari luar negeri. Hal ini dikarenakan banyak dari mereka takut bertemu orang asing dan tidak bisa bahasanya.

Karena menjomblo bukanlah sebuah masalah
Diketahui ada survei menunjukkan 40% (2 dari 5) orang Jepang tidak memikirkan masalah percintaan dan hubungan romantis dengan pasangan. Mereka menganggap hubungan percintaan hanyalah mengganggu. Bagi gadis Jepang status jomblo bukanlah aib yang perlu ditakuti.

Mungkin hal ini berbeda dari drama Jepang yang berkisah mudahnya para pemuda Jepang jatuh cinta. Namun orang Jepang yang sesungguhnya justru sangat susah untuk jatuh hati kepada pasangannya. Penduduk jepang itu tidak memiliki ketakutan di masalah percintaan, melainkan pada masalah ekonomi. Maklum lah ya, mahal banget kehidupan di Jepang.

Mereka terlalu fokus bekerja
Meski dikatakan sebagai negara maju, masyarakat Jepang masih dilanda ketakutan akan masalah ekonomi. Apalagi dalam masa 20 tahun terakhir, di mana ekonomi Jepang mengalami stagnasi, semua orang Jepang sangat susah untuk mencari uang. Akibat ketakutan akan masalah ekonomi inilah, maka pegawai kantoran biasa bekerja sampai 13 jam dalam sehari.

Akibatnya waktu tidur di rumah pun jadi sangat singkat. Mereka jadi terbiasa tidur di kantor dan di tempat umum. Bahkan mereka akan dinilai teladan karena menunjukkan bahwa mereka sudah bekerja keras. Waktu buat pulang ke rumah aja nggak ada, gimana mau punya waktu untuk pacaran?

Menikah di usia tua bukanlah sebuah aib
Kalau kamu udah berumur 25 tahun dan belum menikah, mungkin akan kena nyinyir dari tetangga sekitar. Nah, beda dengan di Jepang. Di sana usia menikah rata-rata adalah saat berumur 30 tahun. Jadi kebanyakan mereka akan mempunyai anak saat berusia 30-40 tahun. Alasannya simpel dan standar sih, yakni karena mereka khawatir terhadap kondisi ekonomi dan pekerjaan yang belum mapan. Jadi kalau mereka sudah komitmen menikah, pasti si suami akan bertanggung jawab penuh pada keluarga mereka nantinya.

Kehidupan setelah menikah yang tidak membuat bahagia
Siapa yang setuju kalo rata-rata orang Jepang itu terlalu serius dan kaku saat bercanda? Bahkan katanya setelah menikah pun kehidupan suami istri masih akan serius dan kaku. Belum lagi ada anggapan kalau sudah menikah maka gaji si istri dipegang sendiri, dan gaji suami untuk si istri. Sehingga suaminya hanya dikasih jatah uang bulanan.

Kemudian setelah punya anak, banyak orang tua di Jepang biasanya tidak tidur sekamar lagi. Mereka juga tidak pernah gandengan dan pelukan lagi. Meskipun serumah ya kehidupan mereka biasa-biasa saja, tidak seromantis dan seharmonis di Indonesia.

Terakhir tapi bikin miris. Ada boneka yang lebih pengertian daripada wanita asli
Berbeda dengan manusia biasa yang punya kesibukan dan rasa capek, boneka akan selalu melayanimu kapanpun kamu butuhkan. Mereka akan selalu ada dan memberikan kamu pelayanan saat kamu menginginkannya. Boneka juga nggak memiliki emosi. Jadi meski kamu memperlakukannya kasar sekalipun, mereka nggak akan marah dan akan tetap sayang padamu. Teknologi ini, akan terus dikembangkan oleh Jepang hingga lama-kelamaan boneka yang mirip dengan manusia ini akan diberi emosi dan ingatan seperti layaknya manusia sungguhan. Duh, apakah posisi wanita nanti bisa digantikan oleh boneka? Semoga jangan sampai terjadi ya, Oneesan.


Itulah 7 alasan kenapa orang Jepang betah banget jomblo dan tidak tertarik untuk menikah. Jadi, apakah kamu masih betah menjomblo? ^^

You Might Also Like

1 komentar

  1. ooo... jadi itu alasan orang jepang betah menjomblo, bisa karatan ntar kalo lama2 menjomblo

    BalasHapus

Like us on Facebook