Kehidupan Siswa di Jepang Tidak Seperti di Anime?
11.56.00
Kalau kamu sering baca komik, manga, dan anime Jepang, pasti
terbayang dengan kehidupan sekolah yang menyenangkan. Suasana kelas yang ramai,
datang ke club setiap tahun, dan menghabiskan waktu seharian bareng teman
mungkin jadi satu hal yang diidam-idamkan. Tapi sayangnya, penggambaran dalam
komik nggak selamanya sesuai dengan kenyataan lho. Beberapa peraturan sekolah
justru memberi peraturan ketat sehingga membuat hari-hari mereka justru
dihabiskan untuk urusan akademik, alias belajar, dan sangat dikit dengan
entertainment. Seperti beberapa peraturan ini.
No car for school
Faktor utama kenapa mereka nggak boleh mengendarai mobil ke
sekolah adalah tentang keamanan dan keselamatan berkendara. Nggak cuma bawa
mobil aja, bahkan sangat jarang siswa di Jepang menggunakan sepeda motor
sebagai sarana transportasi ke sekolah. Mereka lebih memilih jalan kaki atau
bawa sepeda jika jarak dari rumah ke sekolah lumayan dekat. Kalau jauh, mereka
akan naik kendaraan umum seperti bus dan kereta. Hal seperti ini sudah menjadi
kebiasaan rutin bagi mereka, terlebih karena kebijakan sekolah untuk
mengharuskan mereka menggunakan kendaraan umum.
Selama pakai seragam, ada hal-hal yang nggak boleh dilakukan
Di Jepang kegiatan seperti baca buku sambil jalan, ngunyah
permen karet di jalan, termasuk sebagai kegiatan yang nggak sopan. Dan pastinya
melakukan hal semacam ini dilarang oleh sekolah. Hal ini dilarang karena
dianggap sebagai perbuatan yang bisa menimbulkan reputasi buruk sekolahnya. Jadi
kalau mau ngunyah permen karet, harus jauh-jauh dulu dari sekolah.
Seragam sekolah blazer dan sailor yang terkenal
Seperti yang biasa kamu lihat di komik dan anime, seragam
sekolah Jepang memiliki beberapa variasi yang keren-keren. Tapi seragam sekolah
yang rata-rata dipakai biasanya adalah blazer dan sailor uniforms.
Untuk blazer style, ada beberapa item yang menjadi ciri
khasnya. Seperti kemeja putih lengan panjang, dan blazer hitam. Seragam ini
juga dilengkapi dengan dasi. Tapi biasanya siswa perempuan hanya memakai pita
aja. Sementara itu sailor style lebih menonjolkan pada bagian kerah dan dada.
Seragam cowok memiliki high collared jaket dan kancing berwarna emas
(gakurans). Untuk versi cewek, bagian kerah dibuat seperti sailor dan dilengkapi
dengan ikatan pita di dada.
Memakai indoor shoes saat jam pelajaran
Ternyata mereka memiliki dua jenis sepatu sekolah lho.
Sepatu pantofel yang biasa mereka pakai saat berangkat dan pulang sekolah
berbeda dengan saat mereka masuk jam belajar. Jadi saat sampai di sekolah,
sepatu pantofel itu akan dimasukkan ke dalam loker dan disimpan selama sekolah
berlangsung. Sebagai gantinya, mereka memakai sepatu indoor atau yang disebut
dengan uwabaki. Tujuan utama pakai uwabaki sebenarnya hanya ingin menjaga
kebersihan lantai sekolah kerena nggak ada janitor di sekolahnya.
No snacks and ramens di sekolah
Di beberapa sekolah, terdapat larangan untuk membawa makanan
ringan maupun makanan olahan ke sekolah. Waahh, nggak ada tuh namanya kantin
yang menjual snack-snack ringan dan jajanan iseng kayak di sini. Larangan
memakan snack di sekolah adalah karena makanan tersebut nggak membawa manfaat
yang baik untuk kesehatan. Justru akan memberikan sejumlah penyakit seperti
kerusakan gigi, obesitas, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Karena
itulah, nggak heran jika kita sering melihat mereka menghabiskan jam istirahat
dengan makan bekal aja. Makan siang yang dibawa dari rumah biasanya dibuat oleh
ibu mereka di pagi hari dan terdiri dari nasi, telur, ikan, buah, dan sayuran.
Dari informasi di atas, banyak hal yang bisa kita pelajari dari
kebiasaan dan kebijakan sekolah di Jepang. Contohnya tentang ketertiban,
kedisiplinan, juga kesederhanaan para siswanya. Cukup berbeda dengan yang
ditampilkan dalam komik dan anime ya? Kebiasaan ini juga jauh berbeda dengan
kehidupan pelajar di Indonesia. Gimana menurut oneesan?
0 komentar