Jangan Jadi Workaholic Yang Lebay Ya!
15.30.00
Menjadi
pekerja yang tekun memang bagus untuk karir seseorang. Siapa yang menanam, ia
yang menuai. Ketika seseorang sangat bekerja keras dalam pekerjaan yang
dilakukannya, dia pun akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan usaha, waktu,
tenaga, pikiran serta materi yang telah dia keluarkan. As a workaholic,
pekerjaan adalah prioritas utama dalam hidup, dan itu bukanlah hal yang salah. Namun,
ketika semuanya sudah melewati batas kewajaran kayaknya perlu diperhatikan
juga. Bekerja memang harus, tapi jangan sampai sisi kehidupan lain menjadi
terganggu apalagi berantakan. Work hard, play hard dong. Jangan cuma work hard
aja, iya nggak? Mungkin kamu punya teman, saudara atau anggota keluarga yang
punya tanda-tanda di bawah ini. Hati-hati mereka termasuk dalam kalangan
workaholic yang lebay, alias berlebihan.
Waktu
Istirahat Sempit
Rajin
kerja boleh asal jangan lupain kesehatan dan kebutuhan tubuh juga dong. Makan siang
itu adalah hal yang penting banget. Ketika perut udah kembali terisi oleh
asupan gizi yang memenuhi apa yang tubuh butuhkan, tentu energi dan semangat
juga bisa semakin tinggi dong. Kalau satu jam waktu istirahat kamu hanya 10%
yang kamu pakai untuk istirahat dan makan siang, sedangkan 90% sisanya kamu
pakai untuk bekerja kayaknya itu nggak selamanya adalah hal yang baik deh. Tubuh
dan otak tentunya membutuhkan istirahat, makanya disediakan waktu satu jam
istirahat untuk menyeimbangkan delapan jam kerja yang pastinya menguras tenaga
dan pikiran. Boro-boro makan sambil ngobrol santai sama teman kerja di coffee
shop, ngobrol di kantin kantor aja kayaknya susah. Hati-hati, kalau kamu udah
mulai kayak gini, kayaknya kamu termasuk seorang workaholic yang lebay.
Lupa
Janji
Nanti
malem ada janji mau ngumpul sama sahabat buat ngobrolin rencana liburan bareng
sekaligus silaturahmi karena udah lama banget nggak ketemu, tapi kamu melupakan
itu semua karena terlalu sibuk dan fokus sama kerjaan kamu. Kamu mau kehilangan
teman karena kamu terlalu mengabdi sama pekerjaanmu dong. Yuk evaluasi diri
kamu supaya pekerjaan dan hubungan kamu dengan teman, sahabat dan keluarga juga
bisa berjalan seiringan. Mungkin malem ini kamu ada janji ngumpul bareng untuk
ngerayain ulang tahun teman kamu. Hayoooo awas lupa tuh.
Email
Kalau
sebelum tidur tuh biasanya kita baca buku, ngobrol sama keluarga, atau sekadar
beresin kamar supaya tidurnya nyaman. Eh kamu malah sibuk banget ngecekin email
yang terus-terusan masuk ke smartphone kamu, yang ujung-ujungnya mengharuskan
kamu untuk buka laptop lagi di malam yang udah larut. Bayangin aja, jam 11
malem tuh harusnya orang udah tidur dengan nyenyak, kamu malah masih aja
ngerjain pekerjaan yang sebenarnya masih bisa dikerjain besok di kantor. Plis
deh, jangan terlalu kayak gitu juga kali. Mending matiin handphone, matiin
lampu, tidur dan mimpi indah. Setuju?
Apa
Itu Tanggal Merah?
Saking
workaholicnya kamu sampai nggak bisa menikmati waktu liburan dengan tenang. Kayaknya
warna kalender kamu nggak ada tanggal merahnya, even pas weekend. Nggak ada
kata libur weekend atau tanggal merah di kamus kamu, yang ada cuma kerja dan
kerja. Kalau kamu udah sampai tahap ini, berarti kamu emang sang workaholic
yang berlebihan banget. Okelah kalau satu weekend dalam sebulan kamu masih
berkutat sama pekerjaan kamu tapi jangan terus-terusan juga dong. Emangnya kamu
nggak mau temu kangen sama keluarga dan sahabat sambil menikmati secangkir
kopi? Kalau kamu termasuk workaholic yang lebay, rasain deh nikmatnya dvd
marathon sambil ditemenin kentang goreng dan keripik singkong. Indah banget... Maka
nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan? Yuk mulai nikmati hidupmu!
Itulah
ciri-ciri orang yang udah super cinta banget sama pekerjaanya. Tapi jangan
sampe berlebihan banget ya, karena hidup nggak cuma soal kerja dan harta, tapi
bahagia.
Yuk
nikmati hidupmu ditemani koleksi keren dari GatsuOne がつおね.
Klik www.gatsuone.com dan follow Instagram @gatsuone sekarang! Jadilah kamu
yang lebih stylish dan fashionable. Happy shopping!
1 komentar
Menjadi ayah yang kreatif meskipun sibuk bekerja atau workaholic tetapi tetap ingat dengan mainan anaknya..
BalasHapus