Belajar dari Filosofi Kintsugi, Inilah 5 Cara Hidup Bahagia Versi Kintusgi Wellness
14.55.00
Apa sih yang biasa kita lakukan
ketika ada piring atau gelas kita terjatuh dan pecah? Piringnya hancur
berkeping-keping dan sebagian dari kita mungkin langsung membuang kepingan itu
ke tempat sampah. Namun, di Jepang ternyata ada yang namanya seni merangkai
kembali barang pecah belah. Seni itu dinamakan Kintsugi (Kintsukuroi) atau golden repair. Kerajinan ini adalah
sebuah seni memperbaiki keramik atau benda pecah belah dengan pernis khusus
yang dicampur dengan emas, perak, atau platina.
Karya seni yang luar biasa ini
bermula dari kisah seorang kaya Shogun Ahikasa Yoshimasa yang memecahkan
cangkir teh keramik kesayangannya. Ia meminta seorang ahli seni di Cina untuk memperbaikinya.
Tapi ternyata cangkir itu hanya distaples dengan logam. Ia pun meminta pengrajin
Jepang untuk memperbaikinya dengan lebih elegan dan estetik. Akhirnya dibuatlah
hasil karya penyatuan cangkir yang malah lebih cantik dari sebelumnya.
Dari kisah di atas, ternyata ada
filosofi mendalam tentang Kintsugi. Pasalnya hal keramik yang pecah adalah
seperti kehidupan manusia. Bagaimana kita bisa rekonsiliasi dengan setiap
masalah sehingga kita bisa mampu menerima luka psikologis, bangkit, dan
menghadapi kenyataan yang baru.
Merangkum dari buku Kintsugi
Wellness (Candice Kumai), berikut ini ada 4 hal yang dapat kita renungkan
sebagai pelajaran untuk hidup bahagia.
Wabi Sabi: Sadari ketidaksempurnaan
Wabi sabi adalah sebuah makna tentang merayakan ketidaksempurnaan
dan hidup sederhana. "Semua orang melewati masa-masa sulit dan menjalani
kehidupan yang sempurna tidak selalu realistis," kata Kumai. Dalam bahasa
Jepang, wabi berarti sendiri dan sabi adalah perjalanan waktu. Ketika dua
kata ini digabungkan, mereka mengajarkan kita bagaimana merangkul bagian-bagian
yang baik dan buruk dari diri kita dan asimetri kehidupan. Dr Rachel O’Neill,
LPCC, seorang terapis di Talkspace, mengatakan, “Merengkuh ketidaksempurnaan
berarti kita bisa merayakan kekuatan kita.”
Eiyoshoku: Rawat tubuhmu, dan latihlah keseimbangan
Kumai menerjemahkan kata Jepang "ki o tsukete" menjadi istilah
yang akrab bagi istilah kesehatan, yakni self
care! Menariknya adalah kebanyakan idiom Jepang mengajarkan kita untuk tulus
merawat orang lain, tapi Kumai menantang pembacanya untuk mulai merawat diri
sendiri terlebih dahulu. Jika hal ini dipraktekan oleh seluruh dunia, maka
semua orang dapat memiliki kesejahteraan yang optimal.
Faktor terbesar dalam kesehatan
adalah dengan bagaimana kita bisa mengisi tubuh kita setiap hari. Berdasarkan
fakta, orang-orang Jepang diketahui sebagai penduduk yang memiliki tingkat
hidup paling lama dibanding dengan negara-negara lainnnya. Yup, kuncinya adalah
dengan porsi dan asupan makanan diet mereka.
Ketika daging, nasi, dan seafood
adalah makanan yang nggak bisa dipisahkan dari makanan kita sehari-hari, orang
Jepang lebih banyak mengonsumsi karbohidrat dari makanan nabati, rendah lemak,
bebas lemak susu, dan kaya akan kedelai. Green tea dan makanan fermentasi
(probiotik FTW) yang disukai oleh banyak orang juga merupakan bahan pokok dalam
masakan Jepang. Dengan selektif memilih makanan kita dapat merawat tubuh dan
melatih keseimbangan, bahwa hidup ini bukan hanya tentang makan saja.
Kansha: budaya untuk bersyukur
Lagi-lagi tentang bersyukur. Ya
memang, satu hal ini adalah kunci dari kehidupan kita yang sehat dan bahagia.
Mau itu keadaan baik atau buruk, tetaplah bersyukur. Karena ketika kita
menyadari segala sesuatu yang kita miliki, percaya atau enggak, kita bisa lebih
cepat sembuh dan menjadi pribadi yang lebih
tangguh. Melatih diri untuk bersyukur juga adalah tentang kita yang hidup di
masa sekarang, bukan mengharap-harap sesuatu yang kita tidak miliki. Kansha artinya adalah membuang segala
ego yang kita miliki sehingga kita dapat membingkai pengalaman positif daripada
yang negatif yang pernah kita dapatkan selama hidup. Semua hal yang terjadi
dalam hidup kita pasti ada alasan tertentu, dan nggak akan ada hal sulit yang
terjadi tanpa ada tujuan.
Yuimaru: Bangun dan dorong lingkaran lingkungan kamu
Sains mendukung pentingnya
persahabatan dan komunitas untuk menjalani hidup yang lebih sehat, dan Kumai
mengatakan hal yang sama berlaku di Jepang. Menurut Kumai, ada filosofi yang
disebut yuimaru yang diterjemahkan
menjadi "circle of the people"
dan itu adalah pilar budaya Jepang. Inti dari filosofi ini adalah hidup secara
rentan, terbuka, dan sengaja untuk mengembangkan hubungan yang lebih dalam
dengan orang-orang di sekitar kita, kata Kumai. Sebagai permulaan, cobalah ikut
kelas yoga bersama seorang teman, bergabunglah dengan grup pertemuan untuk merasakan
alam bebas, atau merencanakan makan malam Minggu dengan teman-teman lama untuk
membangun hubungan yang sudah ada dan bertemu dengan orang-orang yang
berpikiran baru.
Itulah 4 hal yang diajarkan oleh
Kintsugi. Dari sini kita bisa belajar untuk mengatasi tantangan dengan
perspektif yang lebih baik dari semua retakan emas yang kita miliki. Have a great day!
1 komentar
BalasHapusviagra
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra original
viagra usa
viagra pfizer
obat viagra asli
obat viagra
obat kuat viagra
apotik viagra
apotik viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
agen viagra usa
jual viagra usa
toko viagra usa
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
viagra original usa
viagra asli original
viagra asli pfizer
viagra asli usa
pil biru asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
harga titan gel
titan gel
titan gel asli
toko titan gel
jual titan gel
agen titan gel
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
titan gel rusia
harga cialis
cialis asli
obat cialis
obat kuat cialis
jual cialis
toko cialis
agen cialis
cialis england
cialis jakarta
cialis asli jakarta