Tipe Pelanggan Nyebelin Ini Ternyata Juga Ada di Jepang
13.19.00
Kalau kita sering dengar istilah
“tamu adalah raja”, di Jepang punya istilah yang lebih ekstrim. Jepang memiliki
prinsip O-kyakusama wa kamisama desu
[お客様は神様です] yang berarti “pelanggan adalah Tuhan”. Di
sana, pelanggan diperlakukan dengan sangat-sangat baik dan ramah. Tapi nggak untuk
disembah juga sih..
Meski semboyan tersebut udah
kental banget di Jepang, bukan berarti para penjaga toko di sana nggak pernah
merasa sakit hati ketika ada pelanggan yang ngeselin. Pengguna twitter dan
karyawan magang di minimarket, @osamegu121 bahkan sampai membuat serangkaian
gambar lucu yang menggambarkan pertemuannya dengan berbagai jenis pelanggan menyebalkan.
Memang ya, nggak dimana-mana pelanggan ngeselin itu pasti ada kok. Dilansir dari en.rocketnews24.com mungkin
beberapa ilustrasi dari Jepang ini juga pernah kamu rasakan.
Belum juga ditawarin, udah bilang “sorry, enggak perlu”
Biasanya kalau masuk pintu
langsung disapa “selamat datang di bulanmaret,
selamat belanja”. Suka kaget sendiri apalagi kalau dalam keadaan minimarket
itu sepi dan cuma ada kita dan si kasir. Memang pekerjaan mereka dituntut untuk
menyapa seperti itu demi menarik perhatian pengunjung. Tapi tanpa sadar,
biasanya kita bakal langsung jalan cepet-cepet tanpa memedulikan mereka.
Hal ini juga dirasakan oleh para
penjaga toko di Jepang. Di sana, petugas toko akan bertanya pada setiap
pelanggannya yang datang apakah diperlukan tas/kantong belanja atau tidak.
Interaksi kecil seperti ini merupakan ritual penjaga toko untuk menunjukkan
sikap sopan santun dan menghargai setiap pelanggan yang datang. Namun, beberapa
pelanggan malah membuang wajah dan mengatakan “iranai”(tidak perlu) bahkan
sebelum penjaga toko mengajukan pertanyaannya. Hayo ngaku, siapa yang sering
kayak gini?
Berdebat di kasir karena berebut siapa yang bayar
“pake duit aku aja dulu.. Nggak
papa. Kan kamu udah bayarin aku tadi”
“Jangan gitu, aku aja yang
bayarin”
Terus aja berdebat sampe tokonya
tutup! *dalem hati kasir. Kebanyakan sih cewek yang suka melakukan hal ini
tanpa sadar. Alih-alih nggak enak dibayarin terus jadinya malah bikin pekerjaan
kasir tertunda. Di Jepang, ini adalah pemandangan yang paling menyebalkan bagi
penjaga kasir di toko. Penjaga kasir harus menunggu sampai pada akhirnya salah
satu di antara mereka mengalah dan menyerahkan uang untuk membayar. Sementara
di sisi lain banyak orang yang menunggu karena antrean di kasir jadi panjang.
Anak kecil yang minta dikasih selotip
Di Jepang, sebagai penanda barang
yg dibeli udah dibayar maka setiap barang akan dikasih selotip kecil bergambar
yang bertuliskan nama toko. Sistem seperti ini nggak menjadi masalah jika yang
berbelanja adalah orang dewasa, tetapi berbeda halnya saat anak kecil yang
belanja. Mereka bakal loncat-loncat dan merengek meminta selotip ditempel
dengan cepat di setiap produk belanjaan.
Ketika dibayar pakai uang receh
Untuk beberapa orang ada yang
nggak segan-segan membayar pakai uang receh. Nggak masalah kok, karena receh
juga merupakan uang yang sah. Tapi pernah nggak kamu bayar dalam jumlah besar
pakai uang receh?
Di Jepang pun sama. Ada beberapa
pelanggan yang bahkan membayar dengan banyak uang receh. Uang receh di Jepang
mulai dari 1 Yen, 5 Yen, 10 Yen, 50 Yen, dan 100 Yen. Walaupun si pelanggan udah
menyiapkan uang receh yang rapi dari rumah, tapi tetap aja di kasir harus
dihitung ulang. Bayangkan aja jika pelanggan berbelanja sejumlah 1500yen
(sekitar Rp 150,000) dan dibayar dengan uang receh. Menyebalkan tidak ya,
menyebalkan tidak ya?? -.-
Memisahkan uang yang nempel pakai air liur
Kukira ini hanya terjadi di
Indonesia, ternyata di Jepang juga. Terutama orang-orang yang sudah tua. Mereka
mengambil uang dan menghitungnya dengan tangan tetapi sebelumnya mengambil air
ludah dengan ujung jari telunjuk di mulutnya. Tentu aja ini jadi hal yang
ngeselin bagi kasir karena rasnya menjijikan jika tanpa sengaja ia mengambil
bagian basah dari uang tersebut. Apes!
Dicuekin
Pernah nggak dicuekin oleh
pelanggan? Misalnya kalian bertanya “apakah pembayaran menggunakan kartu kredit?”
, atau “apakah perlu kantong plastik?”, dan mereka hanya menjawab dengan diam
nya. Sepi tanpa jawaban…. Yaudah, yang penting dibayar dah.
Produk yang udah rusak atau kotor karena ulah anak-anak
Pembuat ilustrasi ini kayaknya
memang punya pengalaman yang real banget soal ini. Dia bahkan mengkhususkan
poin ini untuk para orang tua yang mengajak anaknya ke mini market. Misalnya
saat anaknya rewel mereka bingung untuk menenangkan anaknya. Mereka biasanya
akan memberikan produk ke anaknya untuk dipegang terus anak pun akan
memasukkannya ke dalam mulut. Dan sampai pada saat pembayaran di kasir, produk
tersebut telah dipenuhi dengan air liur.
Pelanggan yang tiba-tiba hilang
Belum juga dikasih bukti pembayaran
dan mengucapkan terimakasih, pelanggan tiba-tiba udah menghilang aja tanpa
jejak. Selama dia udah bayar nggak papa sih. Tapi kalau dia sengaja berbuat
gitu gimana? Sering kan liat poster “pembelanjaan anda gratis bila kasir kami
tidak memberikan struk”. Siapa tau dia sengaja ingin belanja gratis. *suuzon :/
Beberapa poin di atas lumayan
ngeselin ya, semoga kita nggak termasuk salah satunya. Hehe.. Melayani dengan
setulus hati itu kewajiban bagi para penjaga toko, tapi sebagai pelanggan juga
harus menghargai pekerjaan mereka.
Belanja kebutuhan fashion kini
nggak harus ribet kok. Cukup klik www.gatsuone.com dimanapun kamu berada, bisa
mendapatkan koleksi fashion Jepang terbaik! Download aplikasinya sekarang dan
dapatkan berbagai promo menariknya. Cha ne!
0 komentar