Setiap orang pasti punya mimpi untuk berkunjung ke Negeri Sakura, Jepang. Jalan-jalan ke Jepangpun masih jadi impian yang akan selalu menyiksa. Lebih-lebih jika teman kita memamerkan fotonya saat berkunjung ke Osaka Universal Studio, Gunung Fuji dan wisata lainnya di Jepang. Pastinya membuat iri..
Nah ternyata wisata di Jepang memiliki filosofi lho. Apa saja? Yuk disimak!
Irohazaka Road (Tochigi) : Hubungan berliku tak sesuram itu
Yang namanya hubungan pasti ada lika-liku yang
harus dihadapi, seperti jalanan yang curam dan terjal. Dengan begitu hubungan yang dijalanin gak
monoton gitu-gitu aja. Kamu bisa belajar dari wisata yang berlokasi di Nikko,
Prefektur Tochigi yaitu Irohazaka Road.
Cirinya jalanan tersebut adalah jalanan berliku yang mengitari gunung
dengan jurang disisi jalannya. Meskipun berliku tapi menyajikan panorama yang
memanjakan mata Kamu. Sungguh perjalanan menantang yang berkesan!
Takeda (Hyogo) : Berkorban apapun, hadapi
segala rintangan!
Tahu takeda? Kalau di Indonesia punya Gunung Bromo, di
Jepang ada namanya Lautan awan, salah satunya Takeda Castle. Kastil yang spektakuler ini terdapat di Prefektur
Hyogo di distrik Wadayamacho di Asago. Kastil ini di bangun beratus-ratus tahun
waktu lalu di puncak suatu gunung setinggi 1. 000 kaki. Sering disebut sebagai Machu Pichu di
Jepang, reruntuhan istana Takeda ini menyajikan pemandangan yang menakjubkan,
terutama ketika musim semi atau gugur tiba
Nah kalau mau
lihat keindahannya kita perlu mendaki cukup jauh terlebih dahulu, rasa lelah
luar biasa pasti dirasakan tapi semua butuh pengorbanan untuk sampai ke puncak
dan melihat Castel in the sky ini.
Kobe Port (Hyogo): Suka duka adalah
hal yang biasa, semua akan indah pada waktunya. Ciee
Dari luar tampak begitu megah, futuristik dan
modern. Namun siapa sangka dulunya Kobe Port pernah mengalami kerusakan parah,
banyak kisah galau didalamnya. Kobe merupakan ibu kota Prefektur Hyogo dan
merupakan salah satu pelabuhan besar Jepang. Dulunya, sekitar tahun 1995 pernah
terjadi gempa berkekuatan 7.2 skala richter yang memakan korban lebih dari
6ribu jiwa dan 300.000 orang kehilangan tempat tinggal. Tapi sekarang Kobe bisa
bangkit kembali dan menjadi tempat wisata yang romantis dimalam hari.
Sama halnya seperti hubungan meskipun
kelihatan sebegitu bahagianya pasti ada pasang-surutnya, bahkan putus nyambung
berkali-kali tapi tetap kalau jodohnya pasti akan sama-sama terus, hubungan
akan kembali bangkit.
Otaru Tenguyama Ropeway (Hokkaido).
Nggak ada yang gak mungkin, langitpun bisa di raih.
Kalau kita biasanya menyaksikan lautan awan
dari jendela pesawat atau harus naik gunung terlebih dahulu, di Jepang cukup
dengan naik ropeway, dan kita bisa melihat keajaiban alam. Lautan awan bak
ombak di samudra ini dalam bahasa Jepang disebut dengan ‘unkai’ atau ‘samudra
awan’. Cukup duduk manis di dalam ropeway yang tengah bergerak pelan,
pemandangan spektakuler akan tersaji di depan mata. Keindahan
ini dapat dinikmati saat siang ataupun malam hari. Di siang hari kita dapat
menyaksikan keindahan Ishikari Bay dan Shakotan Peninsula yang terlihat
sepanjang jalan. Dan saat sore menjelang malam dapat melihat matahari tenggalam serta cahaya lampu di Kota Otaru.
Pasalnya, gunung dengan tinggi 532 meter ini dapat dicapai dengan ropeway.
Otaru Tenguyama Ropeway!
Jadi
gak ada yang mustahil dalam suatu hubungan..asalkan satu sama lain saling berinisiatif
untuk melengkapi dan menjaga hubungan.
Gunung
Fujiyama ( Shizouka dan Yamanashi ) : Tak ada yang abadi didunia
Gak mungkin kalau ada yang gak
tahu soal Gunung Fuji, simbol bagi negara Jepang selain bunga sakura. 富士山 Fuji-san adalah gunung tertinggi di Jepang, Gunung Fuji
dikelilingi oleh tiga kota yaitu Gotemba, Fuji-Yoshida, dan Fujinomiya.
Memiliki ketinggian 3.776m yang dari kejauhan menyiratkan keindahan. Gunung
Fuji adalah gunung keabadian, karena memiliki legenda cerita yang menarik.
Dikisahkan jaman dahulu hidup kakek-nenek didesa
terpencil. Suatu saat si kakek pergi menebang bambu, dilihatnya bambu bercahaya
seperti emas, dan ternyata didalamnya ada seorang anak perempuan. Dibawalah
anak itu kerumah dan dinamai “Kaguya” Tak terasa waktu berlalu Kaguya tumbuh
menjadi gadis cantik hingga semua orang ingin mempersuntingnya. Tapi Kaguya
menolak dan memberi syarat untuk pria-pria yang ingin melamarnya untuk
membawakan barang-barang seperti mangkuk suci sang Buddha, kalung
yang terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya
dll tapi ternyata semua itu palsu dan mustahil ada didunia. Singkat cerita,
Kaguya ternyata berasal dari bulan dan harus kembali kesana saat bulan purnama
tiba. Sebagai kenang-kenangan Kaguya memberi Fushi no kusuri (Obat hidup
kekal), sayangnya sang kakek membakar obat itu diatas puncak tertinggi di
Jepang yang diberi nama yaitu Fushi no yama (gunung abadi) yang sekarang
dikenal dengan Fujiyama.
Selain legenda itu
ternyata banyak juga dewa dan dewi yang menghuni Gunung Fuji, makanya
masyarakat Jepang selalu menjaga keindahannya.
Yap, Itu dia Oneesan beberapa filosofi yang bisa kita ambil dari wisata di Jepang. Semoga bisa memberikan kita pelajaran hidup.
Sebelum mimpi ke Jepang terwujud, kamu bisa tampil stylish dulu nih dengan koleksi fashion Jepang dari GatsuOne!
http://gatsuone.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar